Senin, 07 April 2014

Kabar Duka Untukmu

Bagaimana kabarmu hari ini Nak? Insyaallah baik yah.

Aku ingin bercerita sedikit tentang keadaan orang-orang disekitarmu/keluargamu setelah kau lahir.

Dalam keadaan sehat wal'afiat kau lahir di hari Rabu, Alhamdulillah ibumu juga bisa melaluinya dengan baik walaupun lewat operasi caesar.

Esok harinya kami diberi kabar duka, bibi ibumu meninggal dunia. Berita yang benar-benar mengagetkan kami karena hari sebelumnya, tepatnya sore hari setelah kau lahir, aku berkunjung ke rumah beliau hendak mengubur ari-ari.

Waktu itu beliau menangis melihatku datang, aku tersenyum kemudian menghampirinya, sambil kuraih tangannya aku bertanya, "Kenapa menangis?".

Ternyata beliau terharu mendengar kabar engkau lahir, sambil meneteskan air mata beliau mengucapkan selamat untukku, aku juga diberi sekotak kue bolu sebagai tanda bersyukurnya atas kelahiranmu. Alhamdulillah, semoga Allah balas dengan kebaikan yang melimpah untuknya.

Kesedihan bertambah karena kami tidak bisa takziah, atau sekedar mengantar jenazah beliau untuk dimakamkan. Ibumu masih dirawat inap, aku harus menemaninya selama proses penyembuhan setelah operasi.

ASI dari ibumu belum keluar sejak awal, pikiran tetang bibinya mungkin menjadi salah satu penyebab. Ibumu hanya bisa menangis ketika berusaha menyusui, tapi tak kunjung ada yang bisa ditelan olehmu.

Dua malam kau tidak dapat asupan, namun berkat usaha dan do'a ibumu akhirnya melahirkan hasil. Hari Jum'at adalah hari pertama dimana kamu mendapatkan ASI dari ibumu. Alhamdulillah.

Anakku, bahwasanya banyak orang di sekitar kita yang sangat sayang pada kita, terutama keluarga, berbuat baiklah sayangi keluargamu. Bibi ibumu adalah salah satu orang yang sangat sayang pada keluarganya.


Semoga Allah memberi rahmat kepadanya, selamatkan dirinya, semoga Allah memaafkan beliau dari segala kesalahan dan menempatkannya di tempat yang mulia.

Amin ya rabbal 'alamin.

Rabu, 02 April 2014

Salam Kenal

Assalamu’alaikum

Alhamdulillah, tepat hari ini kau lahir, tepat hari ini kau menghembuskan nafas pertamamu, melepas tangismu. Lihatlah dirimu, Maha Kuasa Allah yang benar-benar memeliharamu dalam kandungan, semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur.




Terbesit dalam pikiranku mendengar tangis kecilmu seperti menjelaskan perasaanmu, bagaimana memulai hidup layaknya memulai ujian yang berat. Terkesan berlebihan memang tapi hidup adalah ujian, dan ini mungkin perumpamaan yang baik untukmu. Semoga Allah Ta’ala memberi hidayah kepadamu.


Salam kenal,


Ayahmu